Matematika Penting?
"Mengapa matematika membuat hal yang sederhana menjadi rumit?", tanyaku tujuh belas tahun yang lalu. Dibandingkan belajar berhitung, aku bahkan lebih tertarik mengeja dan belajar membaca.
Dahulu aku menutup mata dan telinga akan fakta bahwa matematika sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Sederhananya, aku lupa bahwa aku menggunakan matematika ketika sedang membeli es lilin, menerima uang kembalian, atau bahkan ketika memperkirakan lama waktu menabung untuk membeli sepeda kesukaanku.
Fakta bahwa aku mengganggap matematika hanya sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah membuatku sedikit malu. Apakah aku mengerti secepat itu?, tentu tidak. Aku perlu melalui berbagai masalah terlebih dahulu, agar aku tahu seberapa penting matematika.
Masih teringat jelas dipikiranku ketika seorang guru tidak mengakuiku sebagai juara kelas karena nilai matematika-ku yang rendah. Kala itu aku duduk di bangku SMP, masa dimana aku sangat gila validasi. Setiap kalimat yang dilontarkan guruku membuatku terpacu untuk belajar lebih dalam tentang matematika.
Awalnya, belajar matematika hanya kujadikan ajang pembuktian. Bukti bahwa aku pantas jadi juara kelas layaknya remaja labil pada umumnya. Saat itu, aku memulainya dengan suatu masalah fungsi kuadrat. Awalnya aku merasa kesulitan mengerjakan soal tersebut, namun merasa lega ketika menemukan solusi. Rasa lega yang kurasakan terasa asing, namun serupa dengan rasa lega setelah menyelesaikan rangkaian puzzle.
Rasa lega karena memecahkan soal matematika mungkin belum cukup baik untuk dijadikan alasan mengapa matematika itu penting. Hal ini karena soal matematika kadang kurang terasa nyata bagi sebagian orang. Pertanyaan lain muncul;
"Apa kontribusi akar persamaan kuadrat dalam kehidupan kita?"
"Pedagang saja hanya menggunakan tambah, kali, kurang, dan bagi"
Faktanya, matematika itu bukan milik pedagang saja. Seluruh manusia di muka bumi ini tanpa sadar telah dirangkul matematika. Matematika bukan hanya angka dan operasinya saja, tetapi lebih dari itu. Secara tidak sadar, belajar matematika dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih sistematis, logis, kritis, dan dapat menyelesaikan masalah yang sulit dengan sederhana.
Secuil pengalaman antara aku dan matematika telah membawaku jauh lebih dalam kepadanya. Aku tanpa ragu memutuskan belajar matematika di perguruan tinggi. Aku merasa bahwa matematika yang kupelajari di sekolah hanya membuka pintu gerbang saja dan sekarang aku sedang menjelajah ke dalamnya.
Matematika yang ku kenal belasan tahun lalu ternyata lebih dari yang aku bayangkan. Dengan matematika, aku dapat menyelesaikan berbagai persoalan seperti: masalah penyebaran penyakit infeksi, masalah ekonomi, memprediksi cuaca, dan lainnya. Matematika bukan hanya sekedar ilmu, namun juga teman yang dibutuhkan ketika menghadapi perkembangan teknologi.
Selama ini, matematika tidak memperumit sesuatu tetapi justru menyederhanakan berbagai hal rumit yang ada. Matematika telah membawaku menjadi pribadi yang lebih waras dalam berpikir dan mengambil keputusan. Bagaimana denganmu?